Strategi belajar dengan aneka sumber

STRATEGI BELAJAR DENGAN ANEKA SUMBER

Oleh:Bambang Suratno, Moh. Nur Huda, Kartini, Rinawati Harini, Indah Tusmiati

A. Pendahuluan

Untuk meningkatkan gairah siswa dalam belajar, siswa perlu diberi kesempatan untuk mencari data dari berbagai sumber agar dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Dengan menggunakan berbagai media pengajaran siswa tidak hanya menggunakan alat pendengaran untuk mendapatkan pelajaran, tetapi dengan melalui pengadaan variasi tampilan dan alat indera lain yang digunakan diharapkan siswa akan semakin terpacu di dalam belajar. Di sinilah pentingnya media dalam pembelajaran.

Untuk menyalurkan pesan dalam proses pembelajaran dengan bantuan media akan mempermudah siswa untuk memahami, mengerti, serta mengingat materi yang disampaikan oleh guru. Namun demikian guru dituntut dapat memiliki, menciptakan, dan menggunakan media sesuai dengan tujuan, jenis materi, dan strategi yang digunakan.

B. Pengertian Strategi dan Sumber Belajar

1. Pengertian Strategi

Secara umum strategi belajar diartikan sebagai tingkah laku dan pemikiran yang dilakukan oleh siswa yang bertujuan untuk mempengaruhi hasil dari sebuah proses (Weinstein & Major 1986:315). Chamot (2004:14) mendefinisikan strategi belajar sebagai pikiran dan tindakan sadar yang dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pada mulanya strategi belajar berasal dari ilmu pengetahuan kognitif, dengan asumsi dasar bahwa manusia memproses informasi dan belajar termasuk bentuk dari memproses informasi tersebut, strategi ini bisa digunakan dalam belajar dan mengajar apapun. Sehubungan dengan konteks belajar mengajar, Trone (1983) menjelaskan strategi belajar bahasa merupakan usaha untuk meningkatkan kompetensi linguistik dan sosiolinguistik bahasa sasaran.

2. Pengertian Sumber Belajar

Para ahli di bidang pendidikan memaparkan definisi sumber belajar, sebagai berikut:

Sumber belajar menurut AECT , meliputi semua sumber yang dapat

digunakan oleh pelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan,

biasanya dalam situasi informasi, untuk memberikan fasilitas belajar. Sumber itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan tata tempat.

Sumber belajar dibedakan menjadi 2 jenis: a)sumber belajar yang direncanakan, yaitu semua sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen system instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal dan b)sumber belajar karena dimanfaatkan, yaitu sumber-sumber yang tidak secara khusus didisain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasikan dan digunakan untuk keperluan belajar.

Sudjana (1989), menuliskan bahwa pengertian Sumber Belajar bisa diartikan secara sempit dan secara luas. Pengertian secara sempit diarahakan pada bahan-bahan cetak. Sedangkan secara luas tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menurut Dictionary of Instructional Technology (1986), any resources

(people, instructional materials, instructional hardware, etc) which may be used bay a learner to bring about or facilitate learning.

Percival & Ellington (1988) mengatakan bahwa sumber belajar yang dipakai dalam pendidikan atau latihan adalah suatu system yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual. Sumber belajar inilah yang disebut media pendidikan atau media instruksional. Untuk menjamin bahwa sumber belajar adalah sebagai sumber belajar yang cocok, harus memenuhi 3 peryaratan sebagai berikut:

a. harus dapat tersedia dengan cepat

b. harus dapat memungkinkan siswa untuk memacu diri sendiri

c. harus bersifat individual, misalnya harus dapat memenuhi berbagi kebutuhan para siswa dalam belajar mandiri.

Dorrel (1993), learning resources is the phrase that will be used to describe

learning materials which includes videos, books, audio cassettes, CBT and IV

programs, together with learning packages which combine any of these media.

Menurut Seels & Richey (1994), sumber belajar adalah manifestasi fisik dari

teknologi – perangkat keras, perangkat lunak dan bahan pembelajaran. Dapat

dikategorikan dalam 4 jenis teknologi yaitu teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berazaskan komputer, dan teknologi terpadu.

· Teknologi cetak: cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan seperti buku-buku dan bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis.

· Teknologi Audiovisual : cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan mekanis dan elektronis untuk menyampaikan pesan-pesan audio dan visual

· Teknologi berbasis komputer: cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor.

· Teknologi terpadu: cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer

C. Jenis-Jenis Sumber Belajar

Komponen-komponen sumber belajar yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar dilihat dari keberadaan sumber belajar yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:

Sumber belajar yang sengaja direncanakan dan sumber belajar yang tidak direncanakan tetapi dapat dimanfaatkan.

  1. Sumber belajar yang sengaja direncanakan (by design) yaitu semua sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.

2. Sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization) atau sumber belajar yang tidak direncanakan yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus didesign untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasikan dan digunakan untuk keperluan belajar. Sumber belajar yang tidak direncanakan pada dasarnya tidak direncanakan dalam kegiatan pendidikan namun karena keadaan dimungkinkan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pendidikan maka keadaan atau situasi tersebut dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Contoh Rumah Sakit pada awalnya hanya digunakan untuk kepentingan kesehatan suatu masyarakat, tetapi rumah sakit tersebut dapat digunakan sebagai sumber belajar apabila seseorang sedang membicarakan pokok bahasan tentang kesehatan.

Penggolongan sumber belajar menjadi dua bagian tersebut tidak mutlak. Masing-masing ahli dapat membagi berdasarkan pengetahuannya masing-masing. karyanya “The Definition of Educational Technology (1977) mengklasifikasikan sumber belajar menjadi 6 macam:

1. Pesan (Message) ialah informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide atau gagasan, fakta, pengertian dan data.

2. Manusia (people) ialah orang yang bertindak sebagai penyimpan informasi sangatlah tepat apabila dikatakan bahwa manusia adalah sumber dari segala sumber belajar.

3. Bahan (materials) ialah perangkat lunak yang mengandung pesan disajikan kepada peserta didik dengan menggunakan perantara melalui alat/perangkat keras ataupun oleh dirinya sendiri.

4. Peralatan (device) ialah peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan (materials).

5. Teknik/metode (tecnique) yaitu prosedur atau alur yang dipersiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan situasi dan orang untuk menyampaikan pesan. Contoh sumber belajar yang dirancang adalah ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan sebagainya.

6. Lingkungan (setting) yaitu situasi atau suasana sekitar di mana pesan disampaikan/ditransmisikan baik lingkungan fisik, ruang kelas, gedung sekolah, atau nonofisik.

Menurut Sudjana sumber belajar adalah sebagai berikut:

  1. Sumber belajar tercetak, buku, majalah, brosur, koran, poster, denah, ensiklopedi, kamus dan lain-lain.
  2. Sumber belajar noncetak, film, slide,video, model, audio, cassete, transparansi, realita obyek.
  3. Sumber belajar yang berbentuk fasilitas: perpustakaan, ruangan belajar, lapangan olah raga.
  4. Sumber belajar berupa kegiatan: wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, permainan dan lain-lain.
  5. Sumber belajar berupa lingkungan di masyarakat: taman, terminal, pasar, toko, pabrik, musium (Sudjana dan Rivai, (1989)

D. Tahap-Tahap Perkembangan Sumber Belajar

Eric Ashby (1977), seorang pemerhati pendidikan menjelaskan tahap-tahap perkembangan sumber belajar sebagai berikut:

1. Sumber belajar pra-guru. Tahap ini, sumber belajar utama adalah orang dalam lingkungan keluarga atau kelompok.

2. Lahirnya guru sebagai sumber belajar utama. Pada tahap inilah cikal bakal adanya sekolah.

3. Sumber belajar bentuk cetak.

4. Sumber belajar produk teknologi komunikasi. Sumber ini dikenal dengan istilah audio visual aids yaitu sumber belajar dari bahan audio (suara), visual (gambar), atau kombinasi dari keduanya dalam sebuah proses pembelajaran.

E. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan ketika Memilih Sumber Belajar

Ada sejumlah pertimbangan yang harus diperhatikan, ketika akan memilih sumber belajar, yaitu:

1. Bersifat ekonomis dan praktis (kesesuaian antara hasil dan biaya).

2. Praktis dan sederhana artinya mudah dalam pengaturannya.

3. Fleksibel dan luwes, maksudnya tidak kaku dalam perencanaan sekaligus pelaksanaannya.

4. Sumber sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan waktu yang tersedia.

5. Sumber sesuai dengan taraf berpikir dan kemampuan siswa.

6. Guru memiliki kemampuan dan terampil dalam pengelolaannya.

E. Tahap-Tahap Perkembangan Sumber Belajar

Eric Ashby (1977), seorang pemerhati pendidikan menjelaskan tahap-tahap perkembangan sumber belajar sebagai berikut:

1. Sumber belajar pra-guru. Tahap ini, sumber belajar utama adalah orang dalam lingkungan keluarga atau kelompok.

2. Sumber belajar dengan guru sebagai pusat atau sumber belajar.

3. Sumber belajar dengan guru dan media

F. Manfaat Belajar Berbasis Aneka Sumber

Belajar berbasis aneka sumber memberikan berbagai keuntungan antara lain:

  1. Selama pengumpulan informasi terjadi kegiatan berpikir yang kemudian akan menimbulkan pemahaman yang mendalam dalam belajar (McFarlane, 1992)
  2. Mendorong terjadinya pemusatan perhatian terhadap topik sehingga membuat peserta didik menggali lebih banyak informasi dan menghasilkan hasil belajar yang lebih bermutu (Kulthan, 1993)
  3. Meningkatkan ketrampilan berpikir seperti ketrampilan memecahkan Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, sumber belajar semakin lama semakin bertambah banyak jenisnya, sehingga memungkinkan orang dapat belajar mandiri secara lebih baik.

Pergeseran dari era industri ke era informasi menuntut perubahan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Di era informasi, peserta didik setiap saat dihadapkan pada berbagai informasi dalam jumlah jauh lebih banyak dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.

Informasi tersebut disebarkan melalui berbagai media baik cetak maupun

elektronik, dari yang berteknologi sederhana sampai yang sudah canggih seperti

penggunaan CD-ROM, internet dan sebagainya.

Jika peserta didik tidak dipersiapkan untuk dapat memberi makna

terhadap informasi, menciptakannya menjadi pengetahuan, menggunakan serta

tertinggal. Begitu juga ditempat kerja, Rose & Nicholl (1997) mengemukakan

bahwa pengetahuan meningkat dua kali lipat setiap dua atau tiga tahun dalam

hampir setiap lapangan pekerjaan. Ini berarti bahwa pengetahuan yang kita miliki

juga harus meningkat dua kali lipat setiap dua atau tiga tahun kalau ingin

bertahan.

Daftar Pustaka

AECT (1977), Definisi Teknologi Pendidikan, Jakarta:Penerbit CV.Rajawali.

Brown, Sally & Brenda Smith (1996), Resource-based Learning,London: Kogan

Page Limited.

Dorrell, Julie (1993), Resource Based Learning, London: Mc.Graw-Hill Book

Company.

Ellington, Henry & Duncan Harrris (1986), Dictionary of Instructional Technology,

London: Kogan Page.

Percival, Fred & Henry Ellington (1988), Teknologi Pendidikan, Jakarta: Penerbit

Erlangga

Rose, Collin & Malcolm Nicholl (1997), Accelerated Learning for the 21st Century,

London: Judy Piathus.

Seels, Barbara B, & Rita C.Richey (1994), Teknologi Pembelajaran, Definisi dan

Kawasannya,Jakarta: Unit Percetakan UNJ.

Musik Membuka Hati

( Disusun dari berbagai sumber untuk Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi dan Komnikasi Program Pascasarjana Kependidikan Universitas Mulawarman )

Lee Hee Ah

Oleh : Indah Tusmiati

NIM : 0805136176

Saat ini musik tidak bisa terlepas dari kehidupan kita, baik itu dirumah, dimobil, tempat umum, kantor, bahkan sampai dikamar mandi. Mulai dari orang tua, remaja, anak-anak bahkan sampai bayi yang masih dalam kandunganpun mereka menyukai lantunan melodi yang keluar dari suatu musik.

Musik merupakan bahasa universal. Semua suka musik, siapapun atau apapun profesinya. Dia seolah memiliki daya sihir. Jika sudah jatuh cinta, orang akan rela melakukan apa saja.

Musik dalam pembelajaran, tidak dimonopoli penggunaannya oleh mata pelajaran seni. Karena lebih jauh dari itu, bermain musik sebetulnya dapat dijadikan sebagai salah satu metode pembelajaran di kelas. Metode ini bukan hanya melatih kecerdasan musical. Namun berdasarkan teori kecerdasan majemuk, metode pembelajaran yang meng­inte­grasikan bermain musik juga akan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengasah kecer­dasan majemuk lainya apabila diterapkan dengan proporsional.

MUSIK SEBAGAI THERAPY

Barangkali sulit dipercaya, namun musik ternyata berpotensi menyembuhkan stroke. Meski prosesnya baru sebagian dapat dilakukan, paling tidak kabar ini cukup menyegarkan bagi dunia kesehatan.

Apakah dengan bermain musik syaraf-syaraf yang dipergunakan dapat mencegah orang menjadi pelupa? Masih dilakukan penelitian lebih lanjut namun para peneliti yakin bahwa di masa mendatang bermain musik merupakan salah satu cara untuk mencegah orang menjadi pelupa.

Dr.Joanne Loewy memimpin tiga penelitian di Beth Israel Medical Center untuk mengetahui bagaimana musik bisa memperingan penderitaan anak AIDS, leukemia, asma, dan gangguan otak yang berat. Joanne melihat musik bisa banyak meringankan keadaan mereka. Menurut penelitian terbaru – musik berpengaruh langsung ke otak dan berakibat ke proses kerja tubuh. Di AS dan Jerman, dengan metode yang lebih modern sekelompok peneliti secara intensif mengamati musik yang sejak ratusan tahun diketahui punya kekuatan menyembuhkan. Musik sebagai terapi sudah sering dipakai, lewat walkman mini kondisi pasien kecil yang berada di incubator distabilkan, untuk menenangkan mereka yang kesakitan di kursi dokter gigi atau yang sedang berada di ruang bersalin, bahkan juga dipakai di pusat rehabilitasi pasien stroke. Pada penyakit yang tidak dapat desembuhkan seperti alzheimer, musik membantu kondisi mental sang pasien agar tidak makin mundur.

MUSIK UNTUK OTAK KITA.

Dewasa ini belajar memainkan alat musik mulai banyak ditanamkan pada anak-anak sejak mereka masih kecil, hal ini dapat terlihat dengan semakin banyaknya orang-tua yang memberikan les musik kepada anak-anaknya sejak kecil dengan harapan agar anak-anaknya menguasai dan dapat memainkan salah satu alat musik yang diinginkan.

Beberapa penelitian baru menunjukkan bahwa anak-anak yang belajar nyanyi atau memainkan alat musik instrument dapat memperoleh mental yang lebih baik dari anak-anak yang tidak belajar bermain musik.

Penelitian yang melibatkan 132 siswa SD di Canada. Para pengamat yang berasal dari universitas Toronto di Mississauga, secara random memisahkan siswa ke dalam 4 kelompok. Kelompok pertama mempelajari bermain piano selama satu minggu, sedangkan kelompok kedua belajar bernyanyi. Kelompok ketiga belajar drama, dan kelompok terakhir tidak mengikuti kegiatan apa-apa.

Semua partisipan mengambil tes IQ yang dilakukan pada permulaan dan akhir semester. Secara keseluruhan, nilai rata-rata dari semua kelompok naik. Tapi anak-anak yang mengikuti pelajaran piano dan nyanyi mendapatkan nilai lebih. IQ mereka naik rata-rata menjasi 7,0 dibandingkan dengan nilai 4,3 untuk anak-anak di 2 kelompok lainya.

Para peneliti berkata “Hasil ini tidak sia-sia.” Bermain musik dapat mengajarkan anak-anak untuk dapat memperhatikan dan mengingat sesuatu, dan dapat membantu memperbaiki koordinasi dan skil jasmani lainya. Bermain musik merupakan pengalaman yang mungkin mempunyai hasil positif untuk membangun otak pada anak-anak.

MUSIK MEMBANTU KECERDASAN.

Musik ternyata mempengaruhi perkembangan IQ (Intelligent Quotion) dan EQ (Emotional Quotion) seseorang. Seorang anak yang telah dibiasakan mendengarkan musik dari sejak kecil maka kecerdasan emosional dan intelegensinya akan lebih berkembang dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Anak yang sering mendengarkan musik tingkat kedisiplinannya lebih baik dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik.


Musik dapat menjadikan anak pintar terutama di bidang logika matematika dan bahasa. Keindahan musik adalah kata-kata yang menyatu dengan nada, sehingga anak memiliki keinginan yang kuat untuk bergabung di dalamnya dan tanpa disadari anak turut berdendang dengan kata-katanya sendiri misalnya dengan menyanyikan ba..ba..ba..ba..ba, mengetuk-ngetukkan atau menjentik-jentikan jari-jari tangan atau mengangguk-anggukkan kepala setiap kali mendengar irama musik dan sebagainya. Tapi keinginan untuk mengikuti lagu yang ia dengar, akan mendorongnya untuk berlatih terus menerus.
Musik juga dapat membantu anak yang kurang pandai berbicara untuk menyalurkan perasaan dan emosi yang terpendam. Bermain musik dapat memicu kepintaran kinestetis atau kepintaran gerak tubuh dan mengurangi stress anak. Jadi bila anak sedang suntuk atau kesal, dengan bermain musik atau mendengar musik beberapa menit, pasti akan menyegarkan otak si anak.


Penelitian membuktikan bahwa musik mampu mempengaruhi perkembangan intelektual anak dan bisa membuat anak pintar bersosialisasi. Alunan musik memberikan manfaat pada perkembangan intelektual anak, bahkan didalam kandunganpun dianjurkan memperdengarkan musik kepada anak. Ketertarikan anak pada permainan musik berawal dari mendengarkan musik, dengan mendengarkan musik akan melatih fungsi otak anak yaitu berhubungan dengan daya nalar dan intelektual anak. Musik dapat mengoptimalkan perkembangan intelektual anak dan musik juga bisa membuat anak jadi cerdas sekaligus kreatif, musik juga dapat membangun rasa percaya diri dan kemandirian. Ada beberapa manfaat yang dapat diambil apabila anak distimulus dengan musik sejak dalam kandungan, yaitu:

  1. Anak jadi lebih mudah menyerap masukan
  2. Kepekaan terhadap alam menjadi lebih baik sebab mendengarkan dan merasakan musik lewat perasaan sehingga menggugah kepekaannya
  3. Memberikan kesenangan dan membantu anak mempelajari berbagai keterampilan yang perlu dikuasai anak atau yang sesuai dengan bakat anak
  4. Membantu anak untuk mengekspresikan dan mengembangkan kreatif anak
  5. Anak mampu mengendalikan emosinya, perasaan sedih atau senang dapat dicurahkan melalui musik dan lagu.
  6. Imajinasi anak bisa berkembang lewat syair lagu. Musik klasik sangat bagus untuk mengembangkan imajinasi kreatif anak.
  7. Membangun perasaan pada anak memberi banyak pengalaman seni kreatif. Contohnya, menari, menggambar sesuai dengan irama musik yang didengar oleh anak. Musik dapat menentukan suasana hati yang menggairahkan anak untuk membuat sesuatu.
  8. Apresiasi anak pada musik juga akan tumbuh dan berkembang dalam diri anak. Kalau apresiasi sudah tumbuh, maka ia bisa menganalisa nada.
  9. Musik dapat merangsang otak anak
  10. Musik memberi pengaruh positif dalam hal persepsi emosi
  11. Musik dapat meningkatkan perkembangan motoriknya, termasuk upaya anak saat belajar merangkak, berjalan, melompat dan lari.

AYO BERMAIN MUSIK

Piano Expression merupakan suatu konsep baru dalam mempelajari dan bermain piano. Konsep ini dirancang untuk meningkatkan performance permainan dengan teknik creative improvisation dan mengaransemen suatu karya musik yang stylist dan ekspresionis.

Di dalam mempelajari piano diperlukan suatu kebebasan. Kebebasan dalam hal ini adalah kebebasan feeling/perasaan. Feeling kita waktu bermain piano kemarin pasti berbeda dengan saat kita bermain piano hari ini. Dengan kebebasan ini permainan piano kita dapat menyatu dengan perasaan yang kita rasakan saat ini sehingga menciptakan permainan yang hidup.

Dengan tehnik ini satu lagu dapat kita improvisasikan dan aransemen menjadi ratusan bahkan ribuan style dan warna yang berbeda. Bermain piano bukanlah menjadi sesuatu yang menjemukan/monotone lagi tapi merupakan ungkapan perasaan yang mengalir dalam permainan piano kita.

Bermainlah sesuai dengan apa yang anda rasakan bukan apa yang orang lain harapkan.

Bagi teman-teman di Bontang yang ingin privat piano atau mengeleskan anak-anaknya, silahkan contact ke nomor saya 085250220022.

Referensi web :

1. Judul : SF Teacher Institute-Integrating Musik in Learning for SD, SMP & SMA

Alamat: http://209.85.175.104/search?q=cache:iX1WaaQyx98J

Penulis: Zakky

2. Judul : Why you should take Duanne’s course

Alamat : http://www.playpiano.com

Penulis : Duanne

3. Judul : Piano

Alamat : http://en.wikipedia.org/wiki

Penulis : wikipedia

4. Judul : Ampuhnya Musik Sebagai Terapi

Alamat : http://www.balita-anda.indoglobal.com/balita_209_

Penulis : Dikirim oleh : kj

5. Judul : Musik Membantu Kecerdasan Anak

Alamat : http://www.digithalia.com/2007/11/09

Penulis : mamadigi


Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!